By Diana Young
Pengunjung mengamati mobil Mercedes-Benz New E 200 dalam acara perkenalan dua varian baru mobil Mercedes-Benz di Jakarta, Jumat (27/1/2018). TRIBUNNEWS/HOTRIBUNNEWS.COM - Mobil Eropa memang dinilai memiliki harga yang cukup tinggi dari mobil Amerika ataupun Jepang. Seperti dikutip dari autotrader, ada 4 faktor yang membuat harga mobil Eropa jauh lebih mahal dibanding dengan mobil Amerika dan Asia. Hasilnya, kendaraan Eropa lebih mahal daripada lainnya. Baca: Bawa Motor Curian di Jakarta, Terduga Perampok Tabrak Warga di Kawasan Mal Tangerang CityMeskipun, kendaraan tersebut diproduksi di negara lain.
Ada banyak perbedaan mobil Eropa dengan mobil Jepang di Indonesia. Selain populasinya lebih sedikit, harga mobil Eropa rata-rata juga lebih mahal. Pertanyaannya, mengapa harga mobil Eropa lebih mahal dari mobil Jepang? Bahkan untuk mobil Eropa yang diproduksi di Indonesia seperti VW Tiguan Allspace di atas harganya tetap lebih mahal dari mobil Jepang satu segmen. Dengan beragam alasan di atas cukup bisa dimaklumi jika harga mobil Eropa lebih mahal dari Mobil Jepang.
Atau bahkan biasanya untuk memuaskan dahaga memiliki mobil Eropa, mobil bekas kerap menjadi solusinya. Susahnya mengganti knalpot di mobil Eropa bukan tanpa alasan, karena mobil Eropa lebih banyak sensor-sensor elektrik. Mobil Eropa juga terkenal akan spare part mobil Eropa yang mahal. Ini mengapa spare part mobil Eropa cenderung mahal, karena material spare part mobil Eropa kuat dan kokoh. Spare Part Mobil Eropa TiruanSaat ini banyak sekali produsen spare part mobil Eropa yang semakin kreatif untuk mengemas produknya yang sangat mirip dengan produk original.
Apalagi kalau ngomongin mobil asal Jerman, kebanyakan orang pasti punya anggapan yang sama kalau merek mobil dari Jerman itu bandel dan tahan lama. Untuk urusan kendaraan roda empat, merk mobil dari Jerman punya model yang impresif dengan desain yang elegan. Mesinnya yang jempolan dilengkapi dengan teknologi yang futuristik serta desain interior yang mewah dan nyaman menjadi alasan kenapa mobil ini dijual sangat mahal. Gak perlu mahal, cari mobil ideal dengan ikuti kuis di bawah iniBanyak pilihan mobil yang dimiliki, tapi manakah mobil yang cocok untuk berkendara? Setelah mendapatkan mobil yang cocok, hitung premi asuransi mobil yang sesuai dengan bujetmu.
"Judgement beli pabrik mobil listrik Jerman, saya mesti tanya dulu. Kenapa mesti beli mobil listrik Jerman untuk angkut barang misalnya? Saya dengar IBC ini mau beli pabrik mobil listrik di Jerman ini. Saya bilang narasinya apa mesti beli mobil listrik di Jerman? Itu yang saya bilang hati-hati," kata Ahok dalam akun YouTube Panggil Saya BTP, dikutip kumparan pada Rabu (24/11).
JawaPos – Punya mobil impian pasti ada dalam benak setiap orang, apalagi mobil yang diidamkan adalah mobil merek Eropa terbaik. Akan tetapi masalah harga yang relatif mahal, dan juga spare part mobil Eropa yang terkenal mahal membuat banyak orang berpikir ulang untuk memilikinya. Ini mengapa spare part mobil Eropa cenderung mahal, karena material spare part mobil Eropa kuat dan kokoh. Hindari Spare Part Mobil Eropa TiruanSaat ini banyak sekali produsen spare part mobil Eropa yang semakin kreatif untuk mengemas produknya yang sangat mirip dengan produk original. Ini yang selalu diantisipasi oleh produsen spare part mobil Eropa, dengan harga mahal maka kualitasnya juga terjamin dan awet.
Alhasil, walau diterjemahkan sebagai mobil rakyat, kendaraan ini belum bisa lepas dari predikat mobil mewah di Tanah Air. Namun, VW jenis lama yang ada di Tanah Air pun cukup banyak populasinya sebagai tanda merakyat. Di Jerman, VW memang mobil rakyat. Masyarakat Jerman memandang VW sebagai mobil murah yang bersahabat dengan kocek. "Meski di Jerman VW ada di posisi mobil menengah ke bawah, saat ini mereka pun berusaha untuk menaikkan citranya sebagai mobil mewah.
ZONABANTEN - Elon Musk rela bayar pajak $11 miliar atau setara Rp158 triliun per tahun ini, hal ini menjadi pertanyaan apa yang membuat produk buatannya, Tesla, menjadi mobil canggih paling mahal di dunia. Perusahaan ini membuat ide menantang industri otomotif dengan membuat mobil listrik yang masih sangat jarang digunakan. Perusahaan mobil saingan Tesla ragu untuk pindah haluan memproduksi kendaraan listrik (EV), hal ini disebabkan biayanya sangat tinggi yang akan membuat harga mobil menjadi sangat mahal. Mobil Tesla pada peluncuran awal dipatok dengan harga tinggi. Tidak seperti perusahaan lain, mobil Tesla tidak memiliki kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan secara langsung, melainkan pembeli harus menunggu terlebih dahulu.
