Untuk mengupas lebih mendetail, CARRO Indonesia akan hadirkan informasi seputar masalah umum yang kerap terjadi dan dikeluhkan oleh pengguna mobil listrik. Isu daya tahan dan keamanan bateraiBaterai masih menjadi masalah utama pada mobil listrik dan hybrid. Nilai jual kembali mobil listrik yang masih rendahTesla Model 3 mulai menjadi favorit di pasar mobil listrik bekasTak banyak pemilik mobil yang kuatir dengan resale value atau nilai jual kembali mobil elektrik mereka akan terjun bebas. Harga mobil listrik masih tinggiDi Indonesia, Hyundai Kona masih menjadi mobil elektrik paling terjangkau yang diharga sekitar Rp 700 jutaanMasalah umum non teknis lainnya adalah harga yang masih terlalu tinggi. Untuk untuk di beberapa negara, termasuk Indonesia, memberlakukan insentif pajak agar harga mobil listrik semakin terjangkau.
Ia beralasan berbagai aspek seperti infrastruktur dan tambahan lain untuk merealisasikan kendaraan berbasis 100% listrik, Indonesia dianggapnya belum siap. Alasannya masih banyak persoalan yang harus diatasi lebih dahulu.Johnny mencontohkan harga mobil listrik di Indonesia masih terlampau tinggi dibanding mobil hybrid yang sebagian masih gunakan bahan bakar fosil, dan sebagian lagi listrik. Masalah kecepatan pengisian dan teknologi baterai mobil listrik masih terus dikembangkan. "Sekarang baterai ada masalahnya, kan ada yang ngomong 30 menit (pengisian). Tidak semudah itu masalah charging," kata mantan Presdir Toyota Astra Motor (TAM) ini.Di sisi lain, Johnny menilai sepeda motor lebih realistis untuk dijadikan kendaraan listrik dibanding mobil untuk saat ini di Indonesia.
Baterai Mobil Listrik Banyak Masalah, Ini Jawaban Nissan Indonesialoading...Nissan Kicks e-Power dilengkapi dengan baterai yang sudah teruji dan terkalibrasi dengan baik. Foto / NMIA A A(wsb)- JAKARTA - Kasus terbakarnya mobil listrik karena kesalahan baterai ternyata membuat banyak orang berpikir ulang memiliki mobil listrik. Selain itu banyak orang yang ragu dengan durabilitas baterai yang akan cepat melemah seiring penggunaannya.Bagus Susanto, Marketing Director PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mengatakan konsumen mobil listrik Nissan tidak perlu khawatir karena sepanjang pengalaman, mobil-mobil listrik Nissan tidak pernah ada masalah. Ini membuktikan bahwa daya tahan baterai mobil listrik Nissan tidak perlu diragukan lagi. "Itu untuk baterai dan komponen kelistrikan," ujarnya.Bagus mengatakan kehadiran Nissan Kicks e-Power di Indonesia merupakan jawaban NMI akan keinginan masyarakat Indonesia merasakan mobil listrik.
Jakarta, CNBC Indonesia- Sekjen Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan ada 6 kendala dan tantangan dalam mewujudkan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia. Menurutnya, biaya dari infrastruktur mobil listrik yang masih belum seluruhnya terjangkau oleh masyarakat untuk digunakan. Contohnya adalah alat charger untuk mobil listrik di rumah masing-masing membutuhkan daya 5.000-7.000 Watt. Tantangan berikutnya adalah infrastruktur pendukung daripada komponen industri mobil listrik yang masih memerlukan insentif dari Kementerian Keuangan. "Mereka (masyarakat) juga banyak bertanya tentang harga dan sebagainya ini tantangan tersendiri bagaimana sosialisasi ke masyarakat bahwa kendaraan listrik lebih ekonomis dan efisien," ujarnya.
5 Masalah Paling Umum yang Terjadi pada Mobil ListrikSuara - Penggunaan mobil listrik semakin populer dan mendapatkan tempat tersendiri di kalangan masyarakat. Dengan menggunakan energi listrik, mobil elektrik terbukti mampu menghadirkan efisiensi, performa hingga emisi gas buang yang sangat rendah. Stasiun pengisian ulang baterai mobil listrik (Shutterstock). Mengutip CARRO Indonesia, berikut masalah umum yang kerap terjadi dan dikeluhkan oleh pengguna mobil listrik. Baca Juga: Perusahaan Ride Hailing Gojek Bantu UMKM, Ratu Maxima Berikan ApresiasiIsu daya tahan dan keamanan bateraiBaterai masih menjadi masalah utama pada mobil listrik dan hybrid.
Beberapa waktu lalu diberitakan seorang pria asal Finlandia merasa kecewa karena harga komponen baterai Tesla yang mahal sampai ratusan juta. Proses yang tidak mudah serta banyaknya bahan yang diperlukan membuat harga baterai mobil listrik menjadi mahal. Untuk harga dan ukuran paket saat ini, biaya rata-rata baterai mobil listrik biasa dapat mencapai sekitar US$ 6.300 atau sekitar Rp 90 juta. Tapi, apakah bisa harga baterai mobil listrik menjadi murah ke depannya? Sejumlah faktor di atas menjadi penyebab kenapa harga mobil listrik masih terbilang mahal, karena bahan-bahan untuk membuat baterainya pun juga tidak murah.
keluarga di Florida dipimpin Dalam masalah besar setelah membeli mobil listrik bekas: Baterai pengganti untuk mobil mati mereka berakhir lebih mahal daripada pembelian mobil bekas. Remaja itu memiliki mobil itu selama enam bulan sebelum dia mulai memberikan masalahnya dan dasbornya berkedip dengan ikon. Saya mengatakan kepada outlet berita bahwa Mobil berhenti Dia berlari setelah dibawa ke bengkel, dan keluarga akhirnya mengetahui bahwa aki mobil perlu diganti. Kakek Cywinsky turun tangan untuk membantu masalah mobil karena ayahnya meninggal pada bulan Juni karena kanker usus besar. “Jadi tidak masalah.
Pengguna kendaraan listrik di Indonesia akan mencicipi baterai dari pabrik ini setelah produksi baterai dimulai pada 2023. Pentingnya baterai pada kendaraan listrik bisa dibilang setara dengan keberadaan tangki bahan bakar pada kendaraan berbahan bakar fosil. Risiko ini memang tidak hanya terjadi pada baterai kendaraan listrik, tetapi juga baterai peralatan elektrik lain. Salah satu penyebab tingginya risiko kebakaran terletak pada keping anoda pada baterai yang mudah koyak. Peran evaluasi dan pengawasan pada produksi baterai perlu dilakukan oleh para pengambil kebijakan agar risiko kecacatan produk baterai makin minim.
Mobil-mobil yang ditarik termasuk Hyundai Kona Electric dan Ioniq Electric, serta bus-bus listrik yang diproduksi antara November 2017 hingga Maret 2020. Sebelumnya pada akhir 2020 Hyundai juga sempat menarik lebih dari 50 ribu mobil Kona Electric karena masalah pada sistem elektronik pengereman. Baca Juga Hyundai dan LG Bangun Pabrik Patungan Baterai Mobil Listrik di RIMenurut SNE Research, Hyundai berhasil menjual 64 ribu mobil listrik pada 2019 dan 42 ribu pada 2018. Sementara itu Hyundai meluncurkan Kona Electric dan Ioniq Electric pada November 2020. Sejak diluncurkan, Hyundai Motors Indonesia telah berhasil menjual 81 unit Ioniq Electric dan 38 unit Kona Electric sepanjang 2020, dan hingga akhir Januari 2021 menjual 27 unit Ioniq dan 19 Kona.
Copyright By@PinterMekanik - 2024