By Sean Ogden
Hampir tiap merek punya model SUV baik itu 4×4 atau 4×2, termasuk Daihatsu yang menyediakan Feroza untuk pilihan 4×2. Sebelum lebih jauh membahas soal perawatan, terlebih dahulu kita ulas secara singkat sosok Daihatsu Feroza ini. Daihatsu Feroza adalah sebuah SUV atau jip bermesin bensin yang dijual oleh Astra Daihatsu antara 1993 sampai 1999. Feroza juga dipasarkan dengan nama Daihatsu Rugger atau Daihatsu Fourtrak (Inggris), sedangkan versi JDM atau Japanese Domestic Market di-rebranding Toyota dengan nama Blizzard. Perawatan Mesin Daihatsu Feroza, Bisa Substitusi Part AngkotEnaknya kalau memiliki Feroza dari sisi perawatan yaitu untuk part mesin bisa saling substitusi dengan Daihatsu Espass.
Kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai kelebihan dan kekurangan mobil Feroza yang perlu anda ketahui. Desain Eksterior Nya Yang GagahHal yang menjadi kelebihan dari mobil feroza ini adalah desainnya yang gagah dan macho. Kekurangan Mobil FerozaSelain kelebihan-kelebihan diatas, ternyata ada kekurangan pada mobil feroza tersebut antara lain adalah:1. Akses Belakang Yang Cukup SulitYang menjadi kekurangan dari mobil feroza ini adalah akses belakangnya yang cukup sulit. Nah itu dari kelebihan dan kekurangan mobil feroza yang lengkap.
Terbentuk karena penggunaan bahan bakar yang kurang sempurna. Jangan sampai terlambat ganti oli dan jangan lupa gunakan oli yang terpercaya. Kalau sudah terkikis, biasanya akan mengurangi performa mobil, mesin menghembuskan asap putih, tekanan kompresinya rendah, borosnya penggunaan oli dan boros bahan bakar. Karena terlalu berat inilah mesin mobil membutuhkan tenaga lebih dari normal untuk memutar roda dan menjalankan mobil. Tentu tenaganya diambil dari bahan bakar sehingga konsumsi bahan bakar lebih banyak dari yang seharusnya..Setelah anda mengetahui penyebabnya.
Daihatsu Feroza mengandalkan bensin dan memiliki catatan konsumsi bahan bakar 1: 5 hingga 1: 8. Tentunya jika dibandingkan dengan mobil saat ini yang rata-rata 1:15, Daihatsu Feroza merupakan mobil yang cukup boros bensin. Label "Feroza" membedakannya dengan generasi TAFT lain seperti Rocky karena dia secara spesifikasi ditujukan sebagai mobil dengan mesin bensin non-4x4. Mesin Daihatsu FerozaDaihatsu Feroza adalah mobil 4x2 RWD alias rear wheel drive yang hanya disuguhkan dengan mesin bensin. Bodi Feroza KeroposSelebihnya, kekurangan Daihatsu Feroza seperti juga kekurangan-kekurangan TAFT seeranya.
Infongapak - Banyak yang mengeluhkan suspensi daihatsu feroza itu keras khusunya feroza yang masih menggunakan per daun. Banyak yang bertanya tanya bagaimana cara mengatasi permasalahan suspensi keras pada mobil feroza. Teman teman tak perlu khawatir kali ini saya akan bahas gimana sih unit daihatsu feroza agar empuk dan tidak terlalu keras bantingane. Daihatsu feroza generasi ketiga yaitu feroza G2 Mega topPada daihatsu feroza generasi pertama masih menggunakan suspensi per daun yang banyak di keluhkan pernya keras dan menurut saya adalah konsep dari itu sendiri,Untuk daihatsu generasi pertama sangat pas untuk jalan offroad dan memang kurang nyaman bila berjalan di jalan onnroad masing masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tetapi teman teman tak perlu berkecil hati dengan unit mobil daihatsu feroza yang masih menggunakan per daun, berikut teman teman bisa ikuti langkah berikut ini:1.
- Pengguna mobil Daihatsu Feroza sejauh ini belum pernah mengalami keretakan pada saluran pembuangan bahan bakar. Yang selama ini menjadi masalah Feroza adalah bau bensin, boros BBM serta suspensi yang agak keras.Hal itu diungkapkan oleh pengguna mobil Daihatsu Feroza Sporty 1993 Abie Darohman ketika dihubungi detikOto, Kamis (14/4/2011).Menurutnya 3 hal itu lah yang seharusnya diperbaiki Daihatsu. Tapi kalau retak pada saluran pembuangan bahan bakar kayaknya belum pernah mengalami," ujarnya. "Kondisi mobil kan sudah tua, penyakit Feroza lainnya adalah selang bensin yang getas dan lama kelamaan bocor," imbuh penghuni milis feroza@yahoogroups ini.Selang bensin yang bocor ini lah yang menurutnya menyebabkan kabin Feroza jadi bau bensin. Feroza yang ditarik diproduksi tahun 1993-1998 dan sudah beredar luas di Indonesia.
