:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2388323/original/098904900_1540027112-Mazda_MX-5.1.jpg)
By Carolyn Coleman
Usia Mazda di Indonesia bisa dibilang tidak muda. Kendati sudah cukup lama di Indonesia, Mazda belum memiliki fasilitas perakitan di Tanah Air. Dikatakan Managing Director PT Eurokars Motor Indonesia, Ricky Thio, bukan hal mudah membangun industri manufaktur otomotif di Indonesia. Saat didesak, kapankah waktu yang tepat bagi Mazda untuk membuat pabrik di Indonesia, Ricky tidak menjawabnya. Sebelumnya disebut-sebut bahwa APM Mazda di Indonesia belum mendapat restu mendirikan pabrik karena volume penjualan yang tidak mencapai skala ekonomi.
Tokyo – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menjalin pertemuan dengan pimpinan Mazda di Jepang membahas investasi dan pabrik. “Memang Mazda selama ini belum mempunyai pabrik di Indonesia dan memang upaya kami untuk mendorong agar mereka sesegera mungkin bisa melakukan investasi ke Indonesia. Kita meyakinkan Mazda bahwa market di Indonesia itu sangat besar sedangkan rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia masih terlalu kecil. Bahkan Menperin sempat melontarkan pernyataan jika Mazda tidak mendirikan pabrik atau memproduksi mobil di Indonesia akan ketinggalan dengan produsen mobil lain di Indonesia. Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi mengatakan bahwa akan terus melakukan lobi-lobi ke Mazda terkait potensi pasar kendaraan di Indonesia.
Hal itu dibuktikan dengan investasi yang digelontorkan untuk membangun pabrik di Tanah Air, baik dari jenama Jepang, Cina, maupun Korea Selatan. Dari sekian banyak pabrikan Jepang yang menjalankan bisnisnya di pasar nasional, hanya Mazda yang belum memiliki fasilitas perakitan. Selama ini, Mazda memang masih mendatangkan model yang hendak dijual di Indonesia secara utuh alias completly build-up (CBU) dari Jepang dan Thailand. "Tentunya banyak ya pertimbangannya, dan untuk itu saya belum bisa komentar karena pembahasannya masih sangat intensif dan high level," pungkasnya. Sekadar informasi, untuk membangun pabrik dan melokalisasi modelnya ada pertimbangan yang harus dipenuhi pabrikan, dan salah satunya yang penting adalah terget penjualan yang harus dicapai dalam setahun.
Pada tahun 1968, Mazda mulai beroperasi di Kanada (MazdaCanada) walaupun produk Mazda telah ada di Kanada setidaknya sejak tahun 1959. Diperkenalkan pada tahun 1989, Roadster diakui menghidupkan kembali konsep mobil sport kecil setelah sempat menurun pada akhir dekade 1970-an. Pada tahun 1979, dengan meningkatkan kepemilikan sahamnya di Mazda dari 7% menjadi 24,5%, Ford pun meningkatkan kemitraannya dengan Mazda dengan menggagas sejumlah proyek bersama. [17] Kemitraan Ford dan Mazda meliputi berbagai macam bidang dalam produksi kendaraan, terutama produksi mobil pikap dan mobil kecil. Di Amerika Utara, Probe diproduksi di pabrik baru Mazda di Flat Rock, Michigan, bersamaan dengan 626 dan Mazda MX-6.
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang melakukan pertemuan dengan principal pabrikan otomotif Jepang Mazda di Tokyo pekan ini. Dalam pertemuan ini, Agus coba mendekati Mazda dan mendorongnya agar mau membangun pabrik di Indonesia. Sebelumnya perwakilan prinsipal Mazda di Indonesia, PT Mazda Motor Indonesia (MMI) mengalihkan bisnis distribusi kepada PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) per Februari 2017. Secara produk, Mazda tetap ada di Indonesia tapi pihak Madza Jepang yang 'angkat kaki' dari Indonesia. Kehadiran banyak pabrikan Jepang di Indonesia selama puluhan tahun membuktikan bahwa pasar Indonesia sangat besar.
VIVA – Mazda menjadi salah satu brand asal Jepang yang tidak memiliki pabrik perakitan, atau produksi di Indonesia. Semua mobil Mazda yang dipasarkan PT Eurokars Motor Indonesia berstatus impor hingga saat ini. Padahal secara penjualan cukup menjanjikan, atau lebih laris dari DFSK sebagai brand China yang sudah memiliki pabrik perakitan di Serang, Banten. All New Mazda3 Photo : VIVA/Pius MaliPadahal jenama dari Jepang yang menancapkan kuku bisnisnya di Tanah Air sebagian sudah memiliki pabrik. Keempat brand tersebut sudah menjual beberapa produk, dan komponen ke luar negeri, sehingga membantu pertumbuhan ekonomi melalui ekspor.
Pada tahun 2007, Mazda telah berhasil memproduksi sebanyak 1,3 juta unit mobil yang dipasarkan ke seluruh dunia. Sebagian besar dari produksi tersebut diproduksi di pabrik utama Mazda yang berlokasi di Jepang, sementara sebagian kecil lainnya diproduksi di pabrik lainnya yang tersebar di seluruh dunia. Saat ini, pihak Mazda mengklaim bahwa mereka ingin mengubah citra Mazda menjadi pembuat mobil mewah yang kualitasnya hampir setara dengan mobil buatan Eropa. Mesin andalan Mazda ini dipasang pada mobil Mazda RX-7 dan Mazda RX-8. Seiring berjalannya waktu, Mazda terus mengembangkan teknologi mesin rotary ini dan membenamkannya ke dalam mobil Mazda RX-7 dan RX-8.
"Ada [pabrik Honda yang akan direlokasi], nanti fasilitas produksi yang ada di India akan dipindahkan ke Indonesia," kata Agus dalam konferensi pers virtual, Kamis (11/3/2021), dilansir Detiknews. Bukan hanya itu saja, Honda akan mengembangkan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia. "Ada sekitar 31 negara, ada di Asia, di Afrika, Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Ini model baru yang akan dikembangkan di Indonesia yang akan diekspor ke 31 negara. Perwakilan prinsipal Mazda di Indonesia, PT Mazda Motor Indonesia (MMI) memang mengalihkan bisnis distribusi kepada PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) per Februari 2017.
GridOto - Pemerintah menargetkan ekspor mobil secara Completely Built Up (CBU) alias dalam keadaan utuh, dapat menyentuh angka satu juta unit pada 2025 mendatang. Lebih lanjut, Gaikindo optimis target ekspor mobil mencapai satu juta unit dari pemerintah dapat tercapai. Pasalnya Mazda tidak memiliki pabrik mobil di Australia dengan rata-rata penjualan di angka 120.000 unit atau sekitar 10.000 unit per bulan. Sehingga, Gaikindo mendorong Agen Pemegang Merek (APM) seperti Mazda di Indonesia untuk bisa produksi di dalam negeri. Sekadar informasi, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bertekad target ekspor mobil CBU menjadi satu juta unit pada tahun 2025.
Pertemuan tersebut sekaligus dimanfaatkan Menperin untuk mengajak Mazda membangun pabrik mobil di Indonesia. “Mazda selama ini memang belum punya pabrik di Indonesia, dan memang upaya kami untuk mendorong agar Mazda sesegera mungkin bisa melakukan investasi di Indonesia,” kata Agus Gumiwang dalam konferensi pers secara virtual dari Jepang, Kamis (11/3/2021). Dalam pertemuan tersebut, Menperin juga menyampaikan potensi pasar Indonesia yang bisa dimanfaatkan Mazda. Dalam pertemuan tersebut, principal Mazda berjanji akan mempertimbangkan tawaran Menperin dan akan segera melakukan perhitungan terhadap kebutuhan investasi di Indonesia. “Nantinya ketika kami kembali lagi ke Jepang, mudah-mudahan pada bulan Mei nanti, kita akan mendengar dari Mazda progresnya terhadap kemungkinan mereka melakukan investasi di Indonesia,” kata Menperin.
