Dibandingkan dengan rival terdekatnya, Toyota Rush 2021, Mitsubishi Xpander Cross 2021 memiliki ukuran lebih besar dari segala aspek. Baik itu jarak kabin ke permukan aspal lebih tinggi, serta posturnya yang lebih lebar dari sang rival. Mempunyai dimensi paling besar di kelasnya, membuat Mitsubishi Xpander Cross 2021 cenderung lebih stabil ketika diajak berkendara. Dengan begitu, mengemudikan LSUV garapan tiga berlian ini terasa lebih nyaman. Selain itu, dimensi yang lebar juga membuat tapakan mobil ke aspal lebih presisi, sehingga menghasilkan kestabilan lebih baik.
GridOto - Sementara mobil dikerjakan, Fariz ditemani Edi ProDrag berangkat ke Malaysia untuk berburu komponen yang diperlukan. Hasil berburu didapat jok depan belakang asli Evo III, parts performance mesin seperti piston, camshaft, piggyback, sampai parts suspensi langsung ditenteng pulang ke Jakarta. (Baca juga: Mitsubishi Lancer Evolution IX Wagon Bertenaga Buas, Naik Jadi 350 dk)Kyn Mitsubishi Lancer Evolution III GSRMesin bawaan Evo III ini berkapasitas 2.000 cc yang sudah dilengkapi turbo intercooler ini pun langsung dibelah untuk mengembalikan performanya seperti baru lagi. Kyn Pakai coilover biar lebih mantapKemudian untuk suspensi coilover GAB berikut pillow ball GAB juga dipasang. Untuk sistem pengereman brake padnya ganti Project M dan piringannya di drill supaya membantu pendinginan rem.
The body itself is in good shape other than some minor dings, scuffs, and chips associated with normal use. The cockpit of this EVO is thoughtfully laid out and has some surprising power options and a few upgrades. The dash is in good shape other than some exposed screws that remain from a nav unit that is no longer installed. A bubble shift knob and Apexi boost gauge suite are the only other interior upgrades and add a bit of sportiness to the spartan interior. The fact that Mitsubishi used this 4G63 in every EVO up to the IX is a testament to how well this unit was designed.
Mitsubishi Lancer GTi adalah kasta tertinggi dari Lancer yang dijual oleh APM Mitsubishi di Indonesia era 1993-1996. "Dari dulu saya sudah naksir berat Lancer karena Evo ori susah dan mahal makanya beli Lancer GTi ini dulu aja," jelas Adri, sapaan akrabnya. Namun ia tetap bermimpi untuk bisa punya Evo asli, "Terutama yang Evo II," tukasnya. Untuk itu Lancer GTi ini pun dipermak jadi Evo II menggunakan original parts yang diborongnya di negeri tetangga. "Kalau Evo III banyak yang pakai dan banyak yang copy, Evo II setahu saya hampir gak ada copy-nya," tutur Adri.
Copyright By@PinterMekanik - 2024