Menurut Nano mantan mekanik bengkel resmi Nissan, yang kini membuka bengkel khusus mobil Nissan di Cibubur Point, masalah Nissan Grand Livina itu utamaya dikarenakan, mempunyai sensor yang lebih rumit. “Nissan Grand Livina, mempunyai suku cadang yang dimiliki lebih mahal, namun penggunaan suku cadang yang lebih mahal, memiliki jarak waktu penggantian suku cadang yang lebih lama,” ujar Nano pada Carmudi Indonesia. “Kelemahan lainnya dari Nissan Grand Livina yakni suara “ngelitik” pada mesin, yang berdampak pada kurangnya tenaga pada mesin. Hal itu sering terjadi pada Grand Livina transmisi automatic, yang pada mobil umumnya masalah tersebut sering kali terjadi pada mobil bertransmisi manual,” ungkapnya. Memperbaiki “Penyakit”/ Masalah Nissan Grand Livina Bisa Lebih MurahPemilik sekaligus pengguna Nissan Grand Livina, tidak perlu khawatir dengan biaya yang mahal saat menghadapi perbaikan ataupun penggantian suku cadang.
GridOto-Jika berencana untuk membeli mobil bekas Nissan Grand Livina 1.5 Ultimate keluaran tahun 2013, ada baiknya Anda mengetahui juga kekurangannya. Selain itu, bagian yang juga sering menjadi keluhan pengguna Nissan Grand Livina pada umumnya yaitu knocking atau bunyi ngelitik pada mesin. (BACA JUGA: Nissan Grand Livina 1.5 Ultimate 2013, Pilihan Mobkas Buat Mudik Lebaran Bareng Keluarga)"Pada Nissan Grand Livina memang biasanya terjadi bunyi ngelitik pada putaran mesin tertentu," jelas Ari yang pernah menjabat sebagai Service Advisor bengkel resmi Nissan. Ari menambahkan, bunyi ngelitik disebabkan oleh terjadinya penumpukan karbon yang ada di ruang pembakaran akibat sensor EGR (Exhaust Gas Recirculation) yang disematkan pada Nissan Grand Livina. Selain itu, seringkali juga ditemukan masalah oil sludge atau oli berlumpur pada mobil Nissan termasuk Grand Livina.
Dengan cita rasa kenyamanan layaknya sedan, Nissan Grand Livina juga memiliki beberapa kelemahan yang menjadi penyakit khas. Pasalnya, Nissan Grand Livina itu mempunyai sensor yang lebih rumit serta lebih banyak jika dibandingkan dengan mobil produkan Jepang lainnya. Penyakit Grand Livina, Gampang Mengalami Kendala KelistrikanMasalah yang cukup sering dikeluhkan pemilik Grand Livina versi awal yakni soal kelistrikan. Setir Grand Livina yang Terlalu RinganSebagai MPV rasa sedan, tentu Grand Livina mengedepankan kenyamanan dari berbagai aspek. Penyakit Khas Grand Livina Manual, Pedal Kopling AmblesMasalah terakhir yang satu ini kerap menghantui pengguna Grand Livina dengan transmisi manual.
Otoseken.id - Nissan Livina bekas tak banyak masalah, namun mesin ngelitik jadi penyakit yang paling sering terjadi. Hal tersebut sering terjadi pada Nissan Livina generasi awal bertransmisi matik. "Livina yang matik banyak sekali ditemukan gejala itu. Gejala ngelitik atau knocking sendiri biasanya disebabkan oleh oktan bensin yang terlalu rendah dari kebutuhan mesin. Namun, pada Nissan Livina ternyata ada penyebab lainnya.
Mengingat usianya yang tidak lagi muda, kalian perlu tahu penyakit khas Nissan Grand Livina. Pedal Kopling Jeblos, Penyakit Khas Nissan Grand Livina ManualMasalah yang satu ini kerap menghantui pengguna Grand Livina dengan transmisi manual. Penyakit Kelistrikan di Nissan Grand Livina, Rentan KonsletJangan sembarangan memasang aksesoris kelistrikan di Nissan Grand Livina bila tidak ingin terjadi konslet. Setir Grand Livina Terlalu Ringan, Bikin Kurang Percaya DiriSebagai MPV rasa sedan, tentu Grand Livina mengedepankan kenyamanan dari berbagai aspek. Namun untuk urusan kenyamanan, Nissan Grand Livina ini lebih unggul daripada rivalnya saat itu.
Otoseken.id – Nissan Grand Livina dikenal punya problem khas. "Bahan bakar yang direkomendasikan pabrikan untuk Nissan Grand Livina adalah RON minimal 91," buka Ari Hidayat, kepala bengkel spesialis mobil Nissan Jasmin Motor, Sunter, Jakarta. Baca Juga : Nissan Grand Livina Bekas, Ini Yang Membuatnya Layak Jadi Pilihan"Secara konstruksi mesin, Nissan Grand Livina menggunakan basis yang sama dengan saudaranya yaitu Nissan Latio yang merupakan mobil produksi massal di berbagai negara," ucap pria yang pernah menjabat sebagai Service Advisor bengkel resmi Nissan. Oleh karena itu, pada mesin yang sama dengan Grand Livina tersebut telah disematkan sensor penyaring bensin yang tidak terbakar sempurna yaitu EGR (Exhaust Gas Recirculation). Namun di sisi lain, penumpukan karbon yang ada di ruang bakar mengakibatkan pengendapan di ruang bakar mesin.
Saat ini di pasaran memang hanya tersedia Nissan Grand Livina bekas. Kala itu Grand Livina seolah membuka mata pasar otomotif Indonesia, bahwa sebuah low MPV juga bisa didesain dengan sangat baik. Meski harga Grand Livina bekas turun jauh dari harga belinya, bukan berarti peminatnya di bursa mobil bekas juga ikutan sepi. Laporan dari beberapa media yang mengutip pedagang mobil bekas, mobil ini tetap punya pasarnya sendiri. Jika Anda memang berminat memiliki sebuah Nissan Grand Livina bekas , jangan ragu untuk memanfaatkan jasa inspeksi mobil bekas Otospector untuk memastikan kondisinya cukup prima.
Otoseken.id - Sebelum membeli Nissan Grand Livina bekas sebaiknya mengetahui penyakit khas atau masalah yang sering ditemui agar mudah dalam pengecekan. Begitupun untuk merawatnya, supaya pemilik mobil bisa lebih waspada dan lebih perhatian pada komponen yang sering bermasalah di Nissan Grand Livina. Nissan Grand Livina generasi pertama (L10) masuk ke indonesia pada 2007, Grand Livina hadir untuk menantang Toyota Avanza di kelas LMPV pada saat itu. Otomotif Group Nissan Grand Livina ((L10) tahun 2007Baca Juga: Sejarah Nissan Grand Livina, 12 Tahun Mengaspal di IndonesiaKini harga bekas Nissan Grand Livina semakin menggiurkan, budget Rp 60 - 70 juta sudah bisa dapat Grand Livina 1.5 tahun 2007 - 2008. Tapi sebelum membeli Nissan Grand Livina bekas, ada beberapa sektor yang perlu diperhatikan, Beberapa pengguna Nissan Grand Livina mengeluhkan mesin sudah mengalami ngelitik atau engine knocking.
Copyright By@PinterMekanik - 2024