By Chloe Randall
Mobil seperti Suzuki APV saat itu peminatnya cukup banyak, karena kelebihan mobil ini punya kabin lega dan suspensi yang 'manusiawi'. Suzuki APV kini terbagi dalam dua varian yaitu APV Arena dan APV Luxury. Mari disimak..Kelebihan Suzuki APV, Tetap Diminati Walau Tak Selaris DuluKabin Luas, Keunggulan 'Mutlak' Suzuki APVKamu yang suka bepergian sekeluarga besar, pasti suka dengan dimensi kabin Suzuki APV ini. Desain boxy membuat head room yang cukup tinggi serta ruang kaki yang cukup lega. Kelemahan Suzuki APVMeskipun memiliki kelebihan yang cukup banyak namun Suzuki APV termasuk APV Arena juga memiliki kekurangan yang perlu kalian ketahui.
PADA awal kemunculannya Suzuki APV sudah terlihat lucu dengan bentuknya yang kotak, saat mobil ini lewat banyak perhatian tertuju padanya. Tidak Mampu Jarak JauhDalam urusan performa, mesin Suzuki APV masih lemah dan kurang bertenaga. Mengakali kelemahan itu, rasio gigi ditambahkan agar bisa menghasilkan torsi lebih, karena itu Suzuki APV lebih cocok dikendarai untuk perjalanan pendek daripada harus dipaksakan penjalanan jauh. Namun, sebenarnya masih ada mobil sekelas Suzuki APV yang memililiki kemampuan pengendalian lebih baik, khususnya pada kecepatan tinggi. Segala kekurangan Suzuki APV itu mampu ditebus dengan interiornya yang memberikan banyak kelebihan.
Kelebihan mobil APVBagi anda yang memiliki mobil APV pasti memiliki kebanggaan tersendiri karena mobil APV memiliki kelebihan yang sangat luar biasa, kelebihan mobil APV ini wajib anda ketahui. Ukuran Kabin Mobil LuasUkuran kabin dari mobil APV terbilang cukup luas yaitu 4225 x 1655x x1855 mm. Baca juga:Berikut dalah kelebihan yang di miliki oleh mobil APV dan belum tentu dimiliki oleh mobil yang lain nya. Sehingga jika anda memiliki mobil APV, anda juga harus bangga dengan kelebihan – kelebihan yang telah di ciptakan oleh mobil APV. Kekurangan Mobil APVPerlu diketahui juga, bahwa mobil APV ini selain memiliki kelebihan yang luar biasa, juga ada beberapa kekurangan yang ada pada mobil APV ini, tapi anda tidak perlu ragu dan kawatir.
GridOto - Suzuki APV bekas bisa dijadikan pilihan bagi Anda yang ingin memiliki mobil keluarga dengan kabin yang luas dan menampung banyak penumpang. Apalagi Suzuki APV bekas kini bisa dibawa pulang dengan harga mulai Rp 60 jutaan. Suzuki APV yang pertama kali diperkenalkan di Tanah Air pada tahun 2004, saat itu harganya dijual mulai Rp 90 jutaan. Pada tahun 2007, Suzuki kembali menyegarkan APV dengan menghadirkan APV Arena. Baca Juga: Mobil Bekas Tipe MPV Pintu Geser Rp 120-140 Jutaan, Ada Lima Pilihannya Nih
Toyota Innova: Myanmar, Thailand, Brunei, Ecuador, Fiji, Oman, Filipina, PNG, Saudi Arabia, Argentina, Kamboja, Kuwait, Panama, UEA dan lainnya. Toyota Sienta: Malaysia, Brunei, Singapura, Thailand, Kuwait, dan lainnya. Mitsubishi Xpander: Mesir, Vietnam, Thailand, Filipina, Bolivia, Bangladesh, Kamboja, Srilanka, Peru, Mauritius, Brunei, Myanmar,Nissan X-Trail dan Grand Livina: JepangDatsun Go: Thailand dan PakistanWuling (Captiva): Thailand dan Fiji. Honda Brio: Filipina dan VietnamSudah banyak mobil-mobil yang diproduksi Indonesia dari pabrikan Jepang hingga China dijual ke berbagai belahan dunia.Mobil China DFSK misalnya, yang merupakan merek mobil China memiliki pabriknya di Indonesia. DFSK bakal memperluas pasar ekspor mobil yang diproduksi di Cikande, Serang ini ke pasa ekspor Hong Kong.DFSK sebelumnya memang telah mengekspor pikap DFSK Super Cab ke Filipina.
Otomotifnet - Suzuki APV satu ini gosong setelah terbakar habis luar dalam. Saat dipadamkan pihak damkar pun kondisi APV ini sudah habis hanya menyisakan rangka besinya saja. "Unit yang menangani 2 unit Sektor Ciawi," kata Nendri saat dikonfirmasi. Ia menuturkan bahwa api yang menghanguskan mobil APV bernopol F 1062 GB ini berhasil dipadamkan sekitar pukul 10.45 WIB. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran mobil ini.
Kolase militer Singapura dan MalaysiaSERAMBINEWS.COM - Hubungan antara Malaysia dan Singapura kembali memanas. Hal itu membuat Singapura akhirnya mengadukan masalah itu ke pengadilan Internasional milik PBB (ICJ) pada tahun 2003. Malaysia tidak terima dengan hasil tersebut, dan mengajukan peninjauan ulang atas keputusan ICJ di 2 Februari 2017 tersebut dengan memberikan bukti baru. Bukti yang dimaksud adalah tiga dokumen yang diambil dari Arsip Nasional Inggris, dan menunjukkan bahwa Singapura tidak berhak atas Pedra Branca selama 1950-1960. Langkah Malaysia itu mendapat kecaman dari Kementerian Luar Negeri Singapura sebagai gugatan yang "membingungkan, tidak penting, dan tidak pantas".
