Overview CHR Hybrid Toyota C-HR versi konvensional lebih dulu dipasarkan dan menyandang predikat SUV kompak termahal di kelasnya. Dengan harga yang bertambah sedikit, Toyota terlihat ingin menyasar konsumen C-HR konvensional untuk pindah ke versi hibrida, sekaligus mereka yang cukup peduli dengan lingkungan serta efisiensi berkendara. Eksterior CHR Hybrid Aura futuristik pada C-HR masih tetap dipertahankan. Mesin & Konsumsi BBM Toyota CHR Hybrid Sumber tenaga C-HR berasal dari perpaduan dua elemen. Ini lebih baik dari versi konvensional, yang hanya mampu mencapai 14kpl.
Atas dasar itu, setelah menghadirkan Alphard Hybrid dan sedan Camry Hybrid, Toyota kembali memboyong produk terbarunya di segmen crossover, yakni C-HR Hybrid. Namun, yang menjadi tantangan banyak masyarakat yang memiliki persepsi biaya perawatan kendaraan mobil hybrid lebih mahal. Branch Manager Rusdianto Auto2000, Riki Rusidiono menjelaskan, biaya perawatan C-HR Hybrid dengan C-HR non-hybrid alias mesin konvensional tidak ada perbedaan signifikan. "Total biaya perawatan (Total Cost Ownership/TCO) C-HR Hybrid sampai 80.000 kilometer tidak memiliki perbedaan signifikan dibandingan dengan model C-HR non-Hybrid. Konsumsi bahan bakar C-HR Hybrid lebih irit 62 persen dibandingkan varian konvensional sehingga emisinya CO2-nya lebih rendah sekitar 60 persen.
Mesin itu lalu dibantu motor listrik hingga membuat C-HR Hybrid punya total output lebih besar dari C-HR biasa. Rianto P Mesin Toyota C-HR Hybrid punya tenaga lebih kecil dari yang konvensionalTapi versi hybrid ada tambahan motor listrik bertenaga 53 kW (72 dk) dan torsi 163 Nm. Di sisi lain meski tenaga dan torsi C-HR Hybrid sudah lebih besar, jangan lupakan bobot mobil yang lebih berat. Berdasarkan hasil tes kami, akselerasi 0-100 km/jam Toyota C-HR Hybrid mencatatkan 12,2 detik. Data tes Toyota C-HR HybridVideo ulasan Test Drive Toyota C-HR Hybrid bisa simak di bawah ini:
Jakarta, CNBC Indonesia - Kendaraan mobil listrik hingga hybrid sudah bisa dipesan di ajang GIIAS 2021 di BSD. Berikut penelusuran CNBC Indonesia, berikut mobil-mobil listrik maupun hybrid yang sudah bisa dipesan di pasar Indonesia di ajang GIIAS 2021:HyundaiMerek mobil asal Korea Selatan besar berinvestasi di Indonesia. Bahkan sudah berkomitmen memproduksi mobil listrik di pabriknya di GIIC Deltamas Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Hanya saja Nissan mengklaim penggerak roda mobil ini beda dengan mobil hybrid konvensional karena penggerak roda yang murni elektrik. Sebagai mobil hybrid mobil ini menggunakan dua penggerak utama.
Negara tetangga kita akan menerapkan wajib ABS untuk sepeda motor, Toyota Safety Sense dipasang ke produk-produknya terkini, dan tips beli mobkas alias mobil bekas. Masih berbicara soal keselamatan, salah satu negara tetangga kita di ASEAN, Malaysia, tengah menggodok aturan untuk peraturan wajib memasang atau menggunakan fitur Anti-lock Braking System atau ABS di sepeda motor. Malaysia Bakal Implementasikan Wajib ABS untuk Sepeda MotorIlustrasi rem motor dilengkapi ABS [Shutterstock]Anti-lock Braking System atau ABS alias sistem rem antiterkunci akan diterapkan sebagai fitur wajib untuk sepeda motor di Malaysia. Tips Rawat Rem Tromol Sepeda Motor, Jangan Lupa Periksa Kinerja Bearing RodaIlustrasi melakukan pengereman sepeda motor [Pexels]. PT Toyota Astra Motor (TAM) menyematkan teknologi keamanan advance, Toyota Safety Sense atau TSS kepada New Toyota C-HR Hybrid.
Pabrikan tiga oval memang tampak kurang menaruh minat dalam menagdakan mobil listrik murni, alias yang berbasiskan baterai. Selain penyematan baterai dan motor listrik yang menggantikan mesin konvensional, tampak luar Toyota berbasiskan listrik juga berbeda dibanding dengan model non-listriknya. Proyek Mobil Listrik Toyota di ChinaC-HR EV ini sebelumnya juga sudah dipamerkan model protortipenya oleh GAC-Toyota, setahun silam di ajang Shanghai Auto Show 2019. China sendiri menjadi 'pasar empuk' bagi mobil listrik murni mengingat besarnya dukungan pemerintah untuk subsidi kendaraan ramah lingkungan. Lewat jaringan yang dibangun dari China, Toyota menargerkan penjualan lebih dari 5,5 juta mobil listrik di dunia pada tahun 2025
Pasalnya, mobil tersebut menjadi jembatan yang sangat baik antara kendaraan konvensional dan kendaraan berbahan bakar hidrogen dibanding baterai atau listrik. Jenama asal Jepang ini memiliki mobil hidrogen, Mirai tapi tidak ada mobil listrik setelah tidak lagi menjual RAV4 di California, Amerika Serikat pada 2014. Dilansir Carscoops, Toyota sepertinya sudah merubah pikirannya tentang mobil listrik. Entah karena fakta jika Toyota tidak bisa mengabaikan pasar mobil listrik yang tengah berkembang, atau menyadari bahan bakar masih sel masih jauh di masa depan. Namun kini, Toyota telah mengumumkan rencananya untuk menjual mobil listrik di Eropa pada 2021 atau dua tahun mendatang.
Namun sampai saat ini, masih sedikit mobil full electric (Battery Electric Vehicle) yang diproduksi dan dijual secara massal. (Baca Juga: Toyota Calya Jadi Armada Baru Taxi Express, Jumlahnya Ratusan, Pengadaan Selesai Awal 2020)Anton Jimmy Suwandi, Direktur Marketing PT. Toyota-Astra Motor menampik hal itu, "Mulai sekarang Toyota juga akan masuk ke BEV secara bertahap ya," ujarnya saat media drive mobil hybrid di Bali. "Seperti di Eropa itu ada van namanya Proace (Battery Electric Vehicle), mungkin secara principal mereka tidak mau membuka strateginya," tambah Anton Jimmy panggilan akrabnya. (Baca Juga: Toyota Perpanjang Garansi Baterai Mobil Listrik Dan Hybrid, Sampai 10 Tahun!)
Copyright By@PinterMekanik - 2024